Tuesday 23 April 2013

Pekerjaan Dewatering dan Metodenya



Pekerjaan galian untuk basement, seringkali terganggu oleh adanya air tanah. Oleh karena itu, sebelum galian tanah untuk basement dimulai sudah harus dipersiapkan pekerjaan pengeringan (dewatering) agar air tanah yang ada tidak mengganggu proses pelaksanaan basement. Masalah galian dalam lebih kritis bila kondisi tanah merupakan tanah lunak atau pasir lepas dalam kondisi muka air tanah yang tinggi.

Sesungguhnya masalah dewatering dapat diartikan dalam 2 tinjauan. Yang pertama adalah pengeringan lapangan kerja dari air permukaan (misalnya air hujan atau air banjir yang masuk area galian). Yang kedua adalah karena peristiwa rembesan yang mengakibatkan air berkumpul di area galian dan mengganggu pekerjaan.



Metode dewatering yang dipilih tergantung beberapa faktor, antara lain :
  • Debit rembesan air
  • Jenis tanah
  • Kondisi lingkungan sekitarnya
  • Sifat tanah 
  • Air tanah 
  • Ukuran dan dalam galian 
  • Daya dukung tanah 
  • Kedalam dan tipe pondasi 
  • Design dan fungsi dari struktur 
  • Rencana pekerjaan


Tujuan dari dewatering adalah :

  1. Menjaga agar dasar galian tetap kering. Untuk mencapai tujuan tersebut biasanya air tanah diturunkan elevasinya 0,5 – 1 m dibawah dasar galian
  2. Mencegah erosi buluh. Pada galian tanah pasir (terutama pasir halus dibawah muka air tanah) rembesan air kedalam galian dapat mengakibatkan tergerusnya tanah pasir akibat aliran air 
  3. Mencegah resiko sand boil. Pada saat dilaksanakan galian, maka perbedaan elevasi air didalam dan diluar galian semakin tinggi
  4. Mencegah resiko terjadinya kegagalan upheave. Bila tekanan air dibawah lapisan tanah lebih besar daripada berat lapisan tanah tersebut maka lapisan tanah tersebut dapat terangkat atau mangalami failure
  5. Mencaga gaya uplift terhadap bangunan sebelum mencapai bobot tertentu. Pada bangunan-bangunan yang memiliki basement, maka pada saat bobot bangunan masih lebih kecil daripada gaya uplift dari tekanan air, dewatering harus tetap dijalankan hingga bobot mati dari bangunan melebihi gaya uplift tersebut.
  6. Mencegah rembesan 
  7. Memperbaiki kestabilan tanah 
  8. Mencegah pengembungan tanah 
  9. Memperbaiki karakteristik dan kompaksi tanah terutama dasar 
  10. Pengeringan lubang galian 
  11. Mengurangi tekanan lateral



Untung rugi dilakukan dewatering

Keuntungan :
  • Muka air tanah turun 
  • Longsor kurang 
  • Lereng lebih curam 
  • Tekan tanah berkurang 
Kerugian :
  • Mata air sekeliling turun 
  • Permukaan tanah turun

Metode Dewatering

Ada 3 metode dewatering yang dapat dipilih , yaitu :

1. Open pumping



Metode ini masih dianggap sebagai teknik yang umum diterima dimana kolektor digunakan untuk mengumpulkan air permukaan (khususnya air hujan) dan rembesan dari tepi galian. Tentu saja posisi kolektor akan mengikuti terus elevasi galian. Fungsi kolektor adalah untuk membuang air keluar galian.

Metode open pumping dipilih bila :
  • Karakteristik dari tanah merupakan tanah padat, bergradasi baik dan berkohesi
  • Debit rembesan air tidak besar
  • Sumur / selokan untuk pemompaan tidak mengganggu atau merugikan pada tanah / bangunan yang akan dilaksanakan

2. Predrainage



Prinsip metode predrainage adalah menurunkan muka air terlebih dahulu sebelum pekerjaan galian dimulai. Metode predrainage dipilih, bila :
  • Karakteristik dari tanah merupakan tanah lepas, berbutir seragam, cadas lunak dengan banyak celah
  • Debit rembesan cukup besar dan tersedia saluran pembuangan air
  • Slope tanah sensitif terhadap erosi atau mudah terjadi rotary slide
  • Tidak mempunyai efek mengganggu bangunan disekitarnya.
Ada 2 sistem predrainage, yaitu :
  1. Single Stage Predrainage
  2. Multi Stage Predrainage
Ada 2 jenis metode dewatering predrainage, yaitu :
  1. Well Points
  2. Pompa Dalam (Submersible Pump)

3. Cut Off



Prinsip metode cut off adalah memotong aliran bidang air tanah melalui cara mengurung daerah galian dengan dinding. Metode ini perlu memperhitungkan dalamnya “D” tertentu agar tidak terjadi rembesan air masuk ke dalam daerah galian.

Dinding cut off dapat menggunakan :
  • Stell sheet pile (tidak dipakai sebagai struktur dinding permanen)
  • Concrete diaphragma wall (sebagai struktur dinding permanen)
  • Concrete secant pile (dapat dipakai sebagai dinding permanen)
Metode cut off dipilih, bila :
  • Kondisi sama dengan pemilihan predrainage
  • Dinding cut off difungsikan juga sebagai penahan tanah atau sebagai dinding basement
  • Penurunan MAT akan mengganggu / merugikan lingkungan sekitarnya

2 comments:

  1. blognya bagus gan. kenapa jarang di update lagi. menariiik

    ReplyDelete
  2. bang, ini landasan teorinya dari mana ya sumbernya?

    ReplyDelete