Friday 11 January 2013

Sungai Berkelok-kelok Atau Meander



Meander atau sungai yang berkelok, secara umum adalah tikungan dalam aliran air atau sungai berliku-liku. Sebuah Meander terbentuk ketika air bergerak di sungai mengikis tepi luar dan memperlebar lembah nya. Sebuah aliran air dalam volume berapapun dapat mengakibatkan jalur air menjadi berkelok-kelok, berkali kali mengikis endapan atau sedimen dari luar tikungan dan mengendapkannya mereka di dasar sungai. Hasilnya adalah pola meliuk seperti ular menerus sepanjang watershed atau daerah aliran sungai.

Sungai berkelok-kelok (meandering) pada suatu dataran aluvial mempunyai serangkaian tikungan dengan urutan berbalikan yg dihubungkan dengan bagian lurus pendek yg disebut  Pelintas (crossing). Lebar sabuk meander (Width of meandering belt) disimbolkan "Mb" adalah jarak lintas melintang antara titik puncak dari satu tikungan dengan titik puncak pada tikungan sebalik yang berikutnya

Penyebab Meandering


  • Meandering disebabkan terjadinya ekses muatan sedimen waktu banjir, ketika terjadi ekses aliran turbulen. 
  • Penelitian  menunjukkan bahwa ketika muatan sedimen melebihi jumlah yg diperlukan untuk stabilitas, sungai cenderung membentuk kemiringan yang lebih besar dengan pengendapan sedimen di dasarnya. 
  • Bertambahnya kemiringan ini menyebabkan melebarnya  alur sungai jika tebing sungai tidak kuat menahan kikisan.  
  • Dengan kenaikan aliran menyilang sedikit saja, akan terjadi  aliran lebih besar di satu tebing daripada di tebing yg lain. 
  • Naiknya aliran kemudian akan lebih tertarik kearah tebing tersebut, yg menyebabkan mengecilnya aliran di tebing yg lain,  kemudian membentuk aliran melengkung dan akhirnya menghasilkan meander pada alur sungai. 
  • Meandering dapat juga disebabkan oleh erosi tebing setempat yg mengakibatkan pengendapan di sungai dengan muatan sedimen berlebih yg bergerak sepanjang dasar sungai tersebut.

Sudetan

Ketika kelokan sungai berkembang sampai mencapai kondisi yang ekstrim menyerupai bentuk tapal kuda (Oxbow), maka lahan di antaranya lambat laun menciut menjadi leher sempit yang dapat terpotong menjadi sudetan oleh arus alami  ketika terjadi banjir. Sudetan dapat didefinisikan sebagai suatu proses terjadinya  aliran sungai aluvial  yang memungkinkan suatu lengkungan sungai menghilangkan belokan tertentu dan membuat aliran utama secara komparatif  mengalir melalui alur yg lurus dan lebih pendek. 


  1. Sungai mulai berliku. Erosi lebih besar di luar tikungan, deposisi lebih dalam.
  2. Besar liku/meander telah terbentuk.
  3. Pemotongan sungai melalui Meander, menciptakan sebuah jalur yang lurus dan bentuk tapal kuda (oxbow lake)


Macam-macam Bentuk Meander


No comments:

Post a Comment