Sedimentasi adalah proses pengendapan yg dihasilkan oleh proses erosi yg terbawa oleh suatu aliran pada suatu tempat yg kecepatannya lambat atau berhenti. Sedimentasi (berasal dari bahasa Latin yaitu sedimentum yang berarti "ampas") adalah suatu proses pengendapan / sedimentasi material yang dibawa oleh air, angin, es atau gletser di suatu cekungan. Sedimentasi juga termasuk suatu proses pengendapan material yang diakibatkan oleh air atau udara di bawah pengaruh gravitasi atau gaya sentrifugal. Membentuk bagian bawah lapisan padatan tersuspensi, yang disebut dengan sedimen, sedimen yang tidak dikonsolidasi (batuan lepas).
Dalam sedimentasi tersebut, diendapkan lapisan partikel yang dipengaruhi kecepatan yang berbeda terhadap sedimentasi tersebut berdasarkan kepadatan dan ukuran partikel tersebut. Partikel-partikel terbesar disimpan dalam sedimentasi pertama, yang terletak di bagian bawah.
Tanah endapan ada 2 macam :
- Tanah Alluvial - diendapkan oleh air
- Tanah Aeolian - diendapkan oleh angin
Tingkat sedimentasi ditentukan oleh densitas, berbagai material disimpan di lapisan yang terpisah, dan dipisahkan oleh zat yang berbeda pula yang berasal dari berbagai campuran material.
Proses sedimentasi ini akan menghasilkan sebuah delta yaitu suatu proses pengendapat material yang diangkut oleh air sungai, dan terbentuk juga bukit pasir (sand dunes) yang terdapat di gurun dan di tepi pantai yang merupakan proses pengendapan dari material-material yang terbawa oleh angin.
Gerakan Sedimentasi
Gerakan sedimen yg diangkut aliran sungai terdiri dari :
- Muatan kontak (contact load) – muatan yg mengguling dan menggeser yg kontak terus menerus dengan dasar sungai
- Muatan bergumpal (station load) – muatan kasar dan bergumpal yg bergerak didasar sungai
- Muatan dasar (bed load) – butir2 kasar yg bergerak di dasar sungai
- Muatan material dasar (bed material load) – butir-butir pasir yg bergerak didasar sungai
- Muatan melayang (suspended load) – muatan diantara dasar sungai dan permukaan air dan muatan yg larut dalam air
- Muatan cuci (wash load) – muatan ringan yg mengambang dipermukaan air
Jenis Jenis Sedimentasi
Sedimentasi dapat dibedakan:
- Sedimentasi air terjadi di sungai.
- Sedimentasi angin biasanya disebut sedimentasi aeolis
- Sedimentasi gletser mengahasilkan drumlin, moraine, ketles,dan esker
Jenis Berdasarkan Tempat Terjadinya Sedimentasi
• Sedimentasi sungai
Pengendapan yang terjadi di sungai disebut sedimen fluvial. Hasil pengendapan ini biasanya berupa batu giling, batu geser, pasir, kerikil, dan lumpur yang menutupi dasar sungai. Bahkan endapan sungai ini sangat baik dimanfaatkan untuk bahan bangunan atau pengaspalan jalan. Oleh karena itu tidak sedikit orang yang bermata pencaharian mencari pasir, kerikil, atau batu hasil endapan itu untuk dijual.
• Sedimentasi Danau
Di danau juga bisa terjadi endapan batuan. Hasil endapan ini biasanya dalam bentuk delta, lapisan batu kerikil, pasir, dan lumpur. Proses pengendapan di danau ini disebut sedimen limnis.
• Sedimentasi Darat
guguk pasir di pantai berasal dari pasir yang terangkat ke udara pada waktu ombak memecah di pantai landai, lalu ditiup angin laut ke arah darat, sehingga membentuk timbunan pasir yang tinggi. Contohnya, guguk pasir sepanjang pantai Barat Belanda yang menjadi tanggul laut negara itu. Di Indonesia guguk pasir yang menyerupai di Belanda bisa ditemukan di pantai Parang Tritis Yogyakarta.
• Sedimentasi Laut
Sungai yang mengalir dengan membawa berbagai jenis batuan akhirnya bermuara di laut, sehingga di laut terjadi proses pengendapan batuan yang paling besar. Hasil pengendapan di laut ini disebut sedimen marin
Jenis Sedimen Laut:
• Sedimen Terigen Pelagis
Hampir semua sedimen Terigen di lingkungan pelagis terdiri atas materi-materi yang berukuran sangat kecil. Ada dua cara materi tersebut sampai ke lingkungan pelagis. Pertama dengan bantuan arus turbiditas dan aliran grafitasi. Kedua melalui gerakan es yaitu materi glasial yang dibawa oleh bongkahan es ke laut lepas dan mencair.
• Sedimen Biogenik Pelagis
Dengan menggunakan mikroskop terlihat bahwa sedimen biogenik terdiri atas berbagai struktur halus dan kompleks. Kebanyakan sedimen itu berupa sisa-sisa fitoplankton dan zooplankton laut.
• Lithougenus Sedimen
Sedimen yang berasal dari erosi pantai dan material hasil erosi daerah up land. Material ini dapat sampai ke dasar laut melalui proses mekanik, yaitu tertransport oleh arus sungai dan atau arus laut dan akan terendapkan jika energi tertrransforkan telah melemah.
• Biogeneuos Sedimen
Sedimen yang bersumber dari sisa-sisa organisme yang hidup seperti cangkang dan rangka biota laut serta bahan-bahan organik yang mengalami dekomposisi.
• Hidreogenous Sedimen
Sedimen yang terbentuk karena adanya reaksi kimia di dalam air laut dan membentuk partikel yang tidak larut dalam air laut sehingga akan tenggelam ke dasar laut, sebagai contoh dan sedimen jenis ini adalah magnetit, phosphorit dan glaukonit
• Cosmogerous Sedimen
Sedimen yang berasal dari berbagai sumber dan masuk ke laut melalui jalur media udara atau angin. Sedimen jenis ini dapat bersumber dari luar angkasa , aktifitas gunung api atau berbagai partikel darat yang terbawa angin.
• Sedimen alami (lat. naturus Hallpos)
Dapat diklasifikasikan menurut asal pembentukan sedimen tersebut yang terbagi menjadi tiga kelompok utama yaitu :
- Sedimen klastik yang disebabkan (oleh air, angin, gletser, aliran puing-puing, dll, dan partikel yang berbentuk secara mekanis sehingga diangkut seperti pasir, kerikil, dan pasir)
- Sedimen kimia yang disebabkan (oleh proses kimia dalam larutan air dipisahkan oleh curah hujan, misalnya, karbonat)
- Sedimen biogenik (deposito organisme atau sisa-sisa organisme, seperti terumbu karang)
No comments:
Post a Comment