Thursday 4 September 2014

Abu Batu Sebagai Material Konstruksi

Abu Batu Sebagai Material Konstruksi

Abu batu merupakan agregat buatan. Agregat yang yang merupakan merupakan mineral filler/pengisi (partikel dengan ukuran < 0,075 mm), diperoleh dari hasil sampingan pabrik‐pabrik semen atau mesin pemecah batu. Material jenis ini banyak dibutuhkan untuk campuran dalam proses pengaspalan dan bisa digunakan sebagai pengganti pasir. Material ini adalah bahan utama dari pembuatan gorong-gorong dan Batako Press.

Abu Batu Sebagai Material Konstruksi

Abu batu saat ini merupakan bahan hasil sampingan dalam industri pemecahan batu yang jumlahnya tidak sedikit. Saat ini di kota kota besar abu batu tidak begitu laku untuk dijual karena pemakaian dalam industri konstruksi tidak banyak mengingat konstruksi perkerasan jalan dengan Lapen sudah banyak beralih ke lapisan aspal beton. Namun pada beberapa daerah material ini masih tetap dipakai dan menjadi kebutuhan terutama dalam pekerjaan perkerasan jalan aspal.

Perkerasan Lapen yang biasanya dilakukan penaburan lapis atas dengan abu batu dapat diganti dengan pasir, sehingga abu batu pada stone crusher menjadi bahan limbah yang harus diupayakan penanganannya. Pada bendungan tipe rockfill, embankment Shell (pelapis timbunan) biasanya terdiri dari material random (campuran) atau abu batu yang berfungsi sebagai pengisi antara struktur dan lapisan kedap air.


Rangka Batang atau Truss


Truss berasal dari kata Perancis tua, "trousse" sekitar abad 1200, yang berarti "kumpulan hal yang terikat bersama-sama." Dalam teknik sipil, Rangka batang (truss) adalah struktur yang terdiri dari gabungan batang batang yang membentuk struktur berbentuk segitiga dan terhubung satu sama lain, serta dibebani pada sendi-sendinya. 

Rangka batang 2 dimensi umumnya terdiri dari bagian atas (top chord), bagian bawah (bottom chord) dan bagian tengah yang biasa disebut dengan web. Struktur tersebut umumnya didesain agar stabil (tidak bergerak), aman (tidak runtuh atau membahayakan pengguna), dan nyaman (defleksi yang terjadi tidak terlalu besar). 

Truss ada dua macam, yaitu plane truss dan space truss

1. Plane Truss (rangka bidang)

adalah truss yang elemen dan joint berada dalam suatu bidang 2 dimensi. terdapat dua bentuk dasar dari plane truss, yaitu:

  • pitched truss atau common truss, dapat dibedakan dari bentuk segitiganya. tipe ini sering digunakan untuk konstruksi atap. beberapa tipe truss ini dinamai sesuai dengan web configuration nya. ukuran elemen dan web configuration ditentukan berdasarkan bentang, beban dan spasi.
  • parallel chord truss atau flat truss, biasanya digunakan untuk konstruksi lantai.
  • kombinasi dari dua bentuk tersebut adalah truncated truss, digunakan pada konstruksi hip roof.

tipe - tipe plane truss

Pratt truss

DIpatenkan pada tahun 1844 oleh Caleb Pratt dan putranya Thomas Willis Pratt. didesain menggunakan balok vertikal untuk memikul tekan dan balok horizontal untuk memikul tarik. bentuk ini masih dipertahankan sejak masih digunakan material kayu hingga kini baja.

Vierendeel truss


Ialah truss dimana letak elemennya tidak membentuk segitiga melainkan membentuk bukaan segi empat, dan merupakan frame dengan joint jepit yang mampu mentransfer bending moment. tipe truss ini dinamai demikian sesuai dengan insinyur Belgia yangmengembangkannya pada tauhn 1896 yaitu Arthur Vierendeel.

King post truss


Merupakan salah satu tipe truss yang paling mudah diimplementasikanterdiri dari dua tumpuan dengan sudut tertentu yang bertumpu pada tumpuan vertikal

Queen post, sama halnya dengan king post, perbedaan utamanya adalah adanya balok horizontal. truss tipe ini hanya cocok untuk bentang pendek.

Town's lattice truss

Didesain oleh arsitek Amerika, Ithiel Town sebagai alternatif jembatan kayu besar (heavy timber bridge)

contoh aplikasi rangka bidang (plane truss)



2. Space Truss (rangka ruang)

adalah truss yang memiliki elemen - elemen dan joint - joint yang membentuk 3 dimensi. bentuk dasar penyusun space truss adalah limas (tetrahedron). dalam aplikasinya, space truss untuk atap dikembangkan dalam beberapa bentuk relevan sebagai berikut;

structures planes

structures voutees

double pentes

dome

piramida

contoh aplikasi rangka ruang (space truss)





Tuesday 2 September 2014

Ramp Pada Jalan Tol



Ramp adalah suatu segmen jalan yang berperan sebagai penghubung antara ruas jalan, segmen jalan masuk ke jalur utama disebut on ramp dan segmen jalan keluar dari jalur utama disebut off ramp .

Ramp / Jalan penghubung pada jalan tol merupakan jalan yang menghubungkan jalan tol dengan jalan umum yang ada sampai simpang pertama yang semata-mata untuk lalu lintas keluar dan/atau masuk dari dan/atau ke jalan tol.

Jalan penghubung jalan tol harus memenuhi standar sebagai berikut:

a) Merupakan jalan dengan fungsi minimal kolektor
b) Mempunyai kelas jalan yang mampu menahan kendaraan rencana jalan tol
c) Mempunyai kelas jalan dengan spesifikasi minimal jalan raya
d) Ruang milik jalannnya harus dipagar

Ketentuan pengendalian jalan masuk dan/atau jalan keluar adalah sebagai berikut:

a) Jalan masuk dan jalan keluar (ramp) ke jalan tol dan dari jalan tol harus dibuat dengan menggunakan lajur percepatan untuk masuk jalur utama dan lajur perlambatan untuk keluar dari jalur utama. 
b) Jarak antara nose ramp jalan masuk dan nose ramp jalan keluar untuk jurusan yang sama minimal 2 (dua) km untuk jalan tol di daerah perkotaan dan 5 (lima) km untuk jalan tol di daerah antarkota. 



Tipe ramp 

Berdasarkan pergerakannya, terdapat 3 (tiga) tipe ramp, yaitu Direct, Semi Direct, dan Indirect.

1. Direct (hubungan langsung) 

Sebelum titik pusat, ramp langsung berbentuk kearah tujuan

direct ramp

2. Semi direct (hubungan setengah langsung) 

Dalam menuju arah tujuan, ramp melalui/mengelilingi titik pusat dahulu dan memotong salah satu arus lain secara tegak lurus

semi direct ramp

3. Indirect (hubungan tak langsung) 

Dalam menuju arah tujuan, ramp berbelok kearah berlawanan dahulu dan kemudian memutar sekitar 270 derajat.

indirect ramp
Radius tikungan pada ramp/loop 
Radius tikungan pada ramp/loop harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) Sesuai dengan kecepatan rencana masuk ramp, sebagaimana tabel dibawah ini;


 b) Jika digunakan tikungan majemuk, perbandingan antara radius tikungan pertama dengan gambar radius tikungan min tikungan ke dua adalah 2:1, atau minimal 1,5 : 1, dengan panjang masing-masing
lengkung ditentukan sebagaimana Tabel berikut: 


Radius tikungan ramp